A. Ketimpangan Sosial dalam Sudut Teori Sosiologi
Setidaknya terdapat 2 pandangan utama tentang ketimpangan sosial dalam sosiologi, yaitu:
Sudut pandang fungsionalis
- Teori fungsionalis melihat ketimpangan sosial sebagai sesuatu yang alami, tidak terhindarkan, dan memiliki fungsi tertentu dalam masyarakat.
- Ketimpangan dianggap sebagai hasil dari kebutuhan masyarakat untuk mengisi posisi-posisi penting yang membutuhkan keterampilan dan pelatihan khusus.
- Contoh: Profesi seperti dokter atau insinyur memerlukan pendidikan tinggi, yang menjadi dasar penghargaan lebih tinggi bagi mereka. Hal ini dianggap sebagai bagian dari sistem meritokrasi, di mana penghargaan diberikan berdasarkan kemampuan dan usaha individu.
Sudut pandang konflik
- Teori konflik menganggap ketimpangan sosial muncul dari eksploitasi dan dominasi kelompok yang berkuasa terhadap kelompok yang kurang kuat.
- Karl Marx, salah satu tokoh utama teori konflik, menyoroti bagaimana pemilik modal (bourgeoisie) mengeksploitasi tenaga kerja (proletariat) untuk mempertahankan kekuasaan mereka.
- Ketimpangan sosial tidak hanya menciptakan ketidakadilan, tetapi juga menghambat perkembangan masyarakat karena kelompok yang dominan mempertahankan status quo demi kepentingan mereka sendiri.
B. Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial di Masyaraka
- Perbaikan kualitas Sumber Daya Manusia melalui peningkatan mutu pendidikan dan kesehatan.
- Pemerataan Penduduk
- Menciptakan peluang kerja
- Meminimalisir korupsi
- Memaksimalkan ZIS (zakat infaq dan Sodaqoh)
0 komentar:
Posting Komentar