ESAI
- (LOT) Jelaskan bagaimana pandangan fungsionalis
tentang ketimpangan sosial berhubungan dengan sistem meritokrasi dalam
masyarakat.
- (LOT) Mengapa teori konflik menganggap ketimpangan
sosial sebagai hasil dari eksploitasi antara kelompok yang berkuasa dan
kelompok yang dikuasai? Berikan contoh dalam konteks masyarakat saat ini.
- (LOT) Apa yang dimaksud dengan "penghargaan lebih
tinggi" dalam teori fungsionalis dan bagaimana hal itu diterapkan
pada profesi seperti dokter atau insinyur?
- (MOT) Sebutkan dan jelaskan dua upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasi ketimpangan sosial di masyarakat. Berikan contoh
konkret dari kehidupan sehari-hari.
- (HOT) Menurut Anda, apakah upaya-upaya yang telah
dilakukan untuk mengatasi ketimpangan sosial di Indonesia sudah cukup
efektif? Apa tantangan terbesar dalam pelaksanaannya dan bagaimana solusi
yang dapat diterapkan?
- Ketimpangan sosial menurut pandangan fungsionalis dianggap sebagai sesuatu yang a. Merupakan bentuk ketidakadilan yang harus segera diatasi.
- Dalam teori konflik, Karl Marx mengemukakan bahwa ketimpangan sosial muncul dari: a. Sistem meritokrasi yang tidak dijalankan dengan adil.
- Apa yang dimaksud dengan sistem meritokrasi dalam pandangan fungsionalis? a. Penghargaan diberikan berdasarkan ras, jenis kelamin, atau etnis.
- Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketimpangan sosial di masyarakat adalah: a. Memperkuat diskriminasi sosial agar setiap kelompok mendapatkan peran yang sesuai.
- Upaya yang dapat diambil untuk mengurangi ketimpangan sosial di Indonesia adalah dengan… a. Membatasi pembangunan di daerah pedesaan dan memfokuskan hanya pada perkotaan.
b. Hasil dari dominasi kelas sosial tertentu terhadap kelas lainnya.
c. Alami dan memiliki fungsi tertentu dalam masyarakat.
d. Dapat dihindari jika semua individu memiliki kesempatan yang sama.
e. Dihasilkan oleh faktor politik dan ekonomi yang tidak seimbang.
b. Kebutuhan masyarakat untuk mengisi posisi penting dengan keterampilan khusus.
c. Pengaruh budaya populer yang mengabaikan nilai-nilai sosial.
d. Eksploitasi dan dominasi kelompok yang berkuasa terhadap kelompok yang lebih lemah.
e. Ketidakmampuan individu untuk beradaptasi dengan perubahan sosial.
b. Penghargaan diberikan berdasarkan posisi sosial keluarga seseorang.
c. Penghargaan diberikan berdasarkan kemampuan dan usaha individu.
d. Penghargaan diberikan berdasarkan tingkat kekayaan yang dimiliki.
e. Penghargaan diberikan berdasarkan status politik individu.
b. Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan untuk semua lapisan masyarakat.
c. Membatasi akses bagi kelompok-kelompok tertentu dalam bidang ekonomi.
d. Meningkatkan ketimpangan sosial melalui kebijakan yang mendukung kelas kaya.
e. Menurunkan standar kualitas pendidikan agar dapat diakses oleh semua orang.
b. Menyediakan kesempatan kerja hanya bagi mereka yang memiliki pendidikan tinggi.
c. Meningkatkan kebijakan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
d. Mengurangi hak-hak sosial kelompok miskin dalam masyarakat.
e. Menurunkan anggaran pendidikan untuk mengurangi ketimpangan sosial.
0 komentar:
Posting Komentar