1. Tentukan Tujuan Penelitian
Sebelum membuat angket, pastikan kamu tahu apa yang ingin
kamu ukur. Tujuan ini biasanya sudah ada dalam rumusan masalah atau
variabel penelitian.
Contoh:
Tujuan: Mengetahui dampak perundungan terhadap kesehatan
mental siswa.
2. Identifikasi Variabel Penelitian
Susun variabel berdasarkan rumusan masalah. Setiap variabel
harus memiliki indikator.
Contoh:
- Variabel
1: Perundungan
- Indikator:
frekuensi, bentuk, pelaku
- Variabel
2: Kesehatan mental
- Indikator:
kecemasan, stres, kesedihan, isolasi sosial
3. Tentukan Bentuk Skala Jawaban
Umumnya digunakan:
- Skala
Likert: Sangat Setuju – Setuju – Netral – Tidak Setuju – Sangat Tidak
Setuju
- Skala
frekuensi: Selalu – Sering – Kadang-kadang – Jarang – Tidak Pernah
- Bisa
juga pilihan ganda, ya/tidak, atau isian singkat untuk data umum.
4. Susun Pertanyaan Sesuai Indikator
Setiap indikator dibuatkan pernyataan. Buat kalimat yang jelas,
sederhana, dan satu arah (tidak bermakna ganda atau terlalu panjang).
Contoh pernyataan dari variabel kesehatan mental:
- "Saya
merasa cemas setelah mengalami perundungan."
- "Saya
sulit tidur karena merasa takut atau tertekan."
5. Buat Petunjuk Pengisian
Berikan instruksi singkat di bagian awal angket, misalnya:
“Bacalah setiap pernyataan dan beri tanda (✓)
pada jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda.”
6. Lengkapi dengan Data Identitas Responden (opsional)
Misalnya:
- Nama
(boleh kosong)
- Kelas
- Jenis
kelamin
7. Uji Coba (Try Out) Angket (opsional tapi
disarankan)
Sebelum digunakan secara luas, coba uji coba angket ke
beberapa siswa untuk memastikan pertanyaan dipahami dengan benar.
8. Finalisasi dan Cetak/Digitalisasi
Setelah revisi, buat angket dalam format yang rapi (Word,
PDF, atau Google Form) agar siap digunakan.
0 komentar:
Posting Komentar