Senin, 30 Desember 2024

Alternatif LIburan Edukatif

 

       ilustrasi liburan sekolah, Sumber:https://media.istockphoto.com/id/187230032/id/foto/liburan-musim-semi.jpg?s=1024x1024&w=is&k=20&c=QhJNOMXbOo4l5FBMCpLKpSItVW-                          E4MAm0kV-FWZ6Ue0=


Libut telah tiba

hore…hore…

hatiku gembira

Liburan akhir semester ganjil tahun 2024 tinggal menghitung hari. Beberapa provinsi umumnya telah  menetapkan tanggal awal libur semester  pada 21 atau 23 Desember 2024. Seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, DKI Jakarta, Bali dan Provinsi Banten. Walaupun demikian hari libur sebetulnya sudah mulai setelah pembagaian raport sekolah.

Sebagai orang tua kira-kira apa yang akan anda lakukan di hari libur nanti? Sudahkah anda menyusun rencana kegiatan bersama putra/putri anda?. Kalau belum sebaiknya anda mulai mempertimbangkan untuk merencakannya. Jangan sampai di moment liburan ini wakktu berlalu begitu saja tanpa memberikan kebermaknaan pada anda dan putra/putri anda.

Liburan adalah waktu ideal untuk mengisi kembali energi fikiran, hati dan fisik putra/putri kita sehingga masuk sekolah dengan full energi. Karena tidak jarang hari libur justru menjadi waktu yang menguras energi putra/putri kita, yang justru membuatnya segan untuk kembali memasuki dunia sekolah. Apalagi di era digital seperti saat ini, anak-anak bahkan orang tuanya sendiri rentan terkena jebakan gadget yang menguras hormon kesenangan tanpa melakukan hal-hal produktif yang ujung-ujungnya justru mengakibatkan tekanan pikiran.

Oleh karena itu mumpung waktu dimulainya liburan masih beberapa hari lagi segeralah rencanakan aktivitas bermnfaat apa yang akan dilakukan selama hari libur. Lakukan rapat keluarga, libatkan putra/putri kita agar mereka juga belajar melakukan sebuah perencanaan sebuah kegiatan. Agar mereka juga turut berkomitmen dan bertanggung jawab untuk mensukseskan terselenggaranya kegiatan liburan, karena mereka merasa terlibat.

Pastikan aktifitas yang akan dilakukan adalah aktivias yang memiliki nilai manfaat yang bisa meningkatkan kualitas putra/putri anda, baik itu kualitas sosialnya, intelektualnya, keterampilanya, fisiknya, ruhaninya. Namun tetap tidak menghilangkan aspek-aspek yang menyenangkan dari liburan. Kegiatan-kegiatan berikut ini mungkin bisa menjadi alternative yang bisa menjadi inspirasi anda untuk merencanakan kegiatan selama libura:

Rekreasi literasi

Program kegiatan yang pertama yang mungkin bisa anda dan keluarga lakukan adalah kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan literasi, namun tetap dikemas dalam nuansa liburan yang menyangkan. Untuk sekedar mengenalkan dan mendekatkan anak-anak dengan dunia buku, tidak ada salahnya membawa keluarga untuk jalan-jalan ke toko buku atau perpustakaan terdekat. Karena beberapa toko buku yang sudah familiar atau perpustakaan daerah tidak “seseram” yang mungkin ada di benak beberapa orang, penuh dengan nuansa serius dengan orang-orang berjidat mengkerut dan wajah merengut.

Beberapa tokoh buku besar yang sudah familiar yang banyak ditemukan di setiap kabupaten dan kota bisanya tempatnya sudah ditata  sedemikian rupa sehingga pengunjung merasa betah berada di tempat tersebut, sekalipun orang tersebut tidak terlalu suka dengan aktivitas membaca. Di beberapa perpustakaan daerah bahkan disediakan area bermain anak dengan peralatan bermain yang cukup lengkap, termasuk menyediakan berbagai peralatan bermain yang bisa menarik minat anak untuk berliterasi.

Kalau level literasi putra/putri anda sudah lumayan jauh, anda bisa melakukan perjalanan yang lumayan jauh untuk sekedar membeli buku di pasar buku murah yang biasanya ada di kota kota besar. Siapkan anggaran untuk perjalanan dan untuk membeli beberapa buku sesuai dengan pilihan putra dan putri anda.

Eksperimen Sains Sederhana

Kegiatan selanjutanya yang berikaitan dengan literasi adalah melakukan eksperimen sains sederhana di rumah. Eksperimen ini tidak harus memakan biaya besar, cukup dengan berbagai barang bekas yang mudah ditemukan atau dengan menggunakan barang-barang lainya yang tidak memerlukan biaya mahal. Adapun mengenai petunjuk langkah-langkah eksperimen bisa anda temukan di buku-buku yang anda pinjem di perpustakaan atau yang anda beli di toko buku. Bisa anda mencari petunjuk percobaan sains tersebut di internet.

Agar anak-anak terlibat benar-benar mengamati dan terlibat dalam percobaan tersebut, bekali anak dengan alat tulis. Suruh anak untuk mengamati dan menuliskan apa saja yang dia  lihat dan dia alami terkait dengan uji coba yang dilakukanya. Dengan cara ini akan melatih anak-anak untuk melakukan kegiatan ilmiah walaupun sifatnya sederhana.

Melakukan aktivitas fisik

            Aktivitas fisik yang dimaksud tentu saja di antaranya adalah olah raga yang sudah biasa dilakukan oleh masyarakat secara umum, seperti berenang, memamanah, sepak bola, basket, badminton dan lain sebagainya. Namun bisa juga melakukan kegiatan fisik lain yang berkaitan dengan permainan-permainan tradisional, seperti engklek, galasin, gatrik, petak umpet, dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan yang melibatkan fisik ini akan menyehatkan badan sekaligus fikiran putra/putri anda dibandingkan hanya sekedar rebahan memegang gadget.

Ada lagi aktivitas yang lebih menguras tenaga, tapi tetap menyenangkan yaitu melakukan penjelajahan sekitar kampung. Bisa dilakukan dengan bersepeda bersama keluarga atau jalan kaki ramai-ramai sekeluarga, sambil membawa sejumlah bekal. Nanti di titik perjalanan tertentu lakukanlah istirahat sambil membuka dan memakan bekal yang di bawa bersama-sama. Hal ini akan menambah kedekatan emosional keluarga antara anak dengan orang tua atau antara kakak dengan adik.

Kegiatan ini akan lebih mengasyikan jika dilakukan di alam yang masih asri. Apalagi jika di sekitar rumah anda ada kali yang cukup bersih dan aman untuk dilakukan susur kali, maka cobalah untuk di agendakan kegiatan susur kali bersama anak-anak dan keluarga. Ketika melakukan susur kali, bekali diri dan anak-anak dengan alat-alat penangkap ikan seperti sair/jaring dan sebagainya, kalau ada hasil tangkapan bisa di masak bersama-sama di rumah. Walaupun akan terlihat sedikit konyol terutama bagi anda selaku orang tua tapi kagiatan seperti ini memerikan pengalaman dan pembelajaran yang menarik dan berkesan bagi putra/putri anda.

Memasak bersama

Ada kegiatan yang sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia yang mencerminkan solidaritas dan keguyuban yaitu acara makan bersama. Dalam masyarakat Sunda, acara makan bersama itu sering disebut dengan botram, ada juga yang menyebut bancakan. Namun selain makan bersama, masyarakat Indonesia juga sering melakukan acara masak bersama, terutama ketika melakukan acara hajatan atau kendurian. Karena keseruan itu bukan hanya ketika makan saja tetapi ketika memasak makanan juga.

Dalam memasak libatkan putra/putri anda, misalkan dalam perencanaanya mereka dimintai saran terkait jenis masakan, ketika memasak mereka juga diberikan porsi untuk mengambil bagian dalam kegiatan memasak, entah itu memotong-motong, mencuci bahan makanan, atau ikut serta dalam proses memasaknya. Mungkin terjadi kekonyolan-kekonyolan yang di lakukan oleh putra/putri anda karena ketidak tahuanya dalam memasak, biarkanlah karena itu akan menjadi pelajaran tersendiri dan sekaligus menjadi keseruan tersendiri yang akan membangun kebersamaan di dalam keluarga.

Kalau memungkinkan tempatnya, memasak juga lebih menarik kalau dilakukan di luar ruangan. Bisa di halaman rumah, atau di kebun di dekat rumah, atau pergi ke kebun atau sawah yang agak jauh dari rumah, atau di kolam dekat rumah, dan lain sebagainya. Kalau musim kemarau anda tidak perlu membawa kompor untuk memasak, dengan sedikit ilmu survival anda bisa membuat tungku darurat dari batu-batu atau dari bamboo dan kayu dan memasak dengan bahan bakar berbagai ranting kayu dan bambu yang bisa dikumpulkan di sekitar kebun. Masak di luar rumah akan sangat terasa mengasyikan walaupun dilakukan dengan makanan sederhana dan peralatan sederhana.

Menonton Film Keluarga

Menononton film bisa menjadi alternative kegiatan di sela-sela liburan bersama keluarga. Meskipun cerita film bukan cerita sebenarnya dan sering kali di lebih-lebihkan sebagai bumbu penyedap agar menarik, tapi film bisa memiliki dampak positif bagi yang menontonya. Dengan menonton film bisa membangkitkan inspirasi tertentu, membangkitkan semangat, membangkitkan rasa persaudaraan dan lain sebagainya. Namun film juga bisa berdampak negative bagi penontonya, jika tidak selektif. Oleh karenanya pilihlah film-film menarik yang sarat dengan nilai moral yang cocok untuk ditonton bersama anak-anak.

Pilihlah waktu untuk menonton yang sesuai dengan semua angota keluarga, bisa di siang hari atau di malam hari. Jika di siang hari bisa dirangkaikan dengan kegiatan memasak dan makan bersama. Setelah acara makan-makan  bisa dilanjutkan dengan acara nonton bersama. Jika di malam hari, pertimbangkan kesehatan dengan tidak menonton terlalu malam. Besoknya sambil sarapan bersama tanyakan kepada putra/putri anda mengenai film yang ditonton semalam. Selain untuk mengetahui kesan mereka terahadap film tersebut, hal ini dapat mengutkan nilai-nilai positif yang di muat dalam film tersebut, sehingga terjadi penguatan penanaman nilai terhadap meraka.

Liburan Berbagi

            Liburan tidak mesti di isi dengan hal-hal yang sifatnya senang-senang dan hura-hura tanpa ada nilai yang dapat diraih. Berbagi pada sesama yang membutuhkan uluran bantuan juga bisa menjadi suatu kegiatan yang dapat memberikan kebahagiaan jika dilakukan. Sehingga selain aktifitas berlibur, kegiatan berbagi ini dapat menanamkan kepada anak-anak tentang nilai-nilai solidaritas, nilai-nilai keagamaan tentang penting dan manfaat sedekah.

            Anak anak bisa dilibatkan dengan meyisihkan sebagian harta benda yang dimilikinya. Bisa menyisihkan tabunganya, memberikan sebagian barang atau mainan yang dimilikinya, atau pakaian bekas layak pakai. Lalu lakukan rapat keluarga bersama anak-anak ke mana barang-barang tersebut akan disalurkan.

Untuk penyaluran barang-barang sebaiknya diutamakan masyarakat sekitar rumah. Namun jika masyarakat di sekitar rumah dianggap tidak ada yang layak menerima bantuan karena sudah dianggap berkecukupan, bisa diperluas jangkauanya ke kampung lain atau daerah-daerah lain yang kita ketahui terdapat warga yang kurang mampu.

Kegiatan memberi itu memunculkan kebahagiaan tersendiri bagi orang-orang yang melakukanya, bagitupun jika hal itu dilakukan oleh anak-anak. Anak-anak diajari menjadi manusia yang berbahagia jika memberi bukan hanya bahagia ketika menerima saja. Kebahagiaan biasanya akan membawa efek ketagihan sehingga diharapkan anak anak melakukan hal yang sama dan tidak ragu-ragu untuk memberikan sesuatu kepada orang yang membutuhkan di kemudian hari.

Refleksi dan Persiapan Kembali ke Sekolah

Di akhir-akhir liburan bagi beberapa anak biasanya akan memunculkan keresahan tersendiri. Karena akan berakhirnya aktivitas santai dan membahagiakan akan segara beralih dengan kegiatan yang menyibukan dengan berbagai tugas dan kegiatan-kegiatan yang dianggap serius. Agar tidak terlalu kaget dengan suasana baru setelah liburan, sebaiknya ibu/bapak menyiapkan kegiatan yang sifatnya pemanasan bagi putra/putri anda sebelum memasuki hari-hari sekolah.

Kegiatan pemanasan itu bisa dalam bentuk merapikan peralatan belajar anak-anak dan merapikan tempat belajarnya. Kegiatan ini tentunya dilakukan oleh anak-anak sendiri, agar anak belajar tanggung jawab dalam menjaga barang-barang mereka sendiri. Selain itu bapak/ibu juga bisa berdiskusi dengan mereka tentang apa yang ingin mereka capai di semester mendatang, baik di bidang akademik maupun non akademik. Diskusi informal seperti ini secara tidak langsung akan memotivasi mereka untuk bersemangat belajar di semester yang baru akan dimasuki.

Menanyakan kepada mereka tentang hal-hal yang menyenangkan yang mereka alami di sekolah, juga dapat membangkitkan kembali ingatan mereka tentang hal-hal yang menyenangkan. Dengan demikian beraktifitas kembali di sekolah adalah kembali kepada aktivitas yang menyenangkan berikutnya setelah liburan. Dengan aktivitas pemanasan seperti ini diharapkan tidak muncul keresahan, dan meredam rasa enggan dari anak-anak untuk kembali ke sekolah.

Selain itu, tidak kalah penting adalah melakukan refleksi selama liburan. Di antara bentuk refleksi itu adalah dengan menuliskan aktivitas liburan di buku harian putra/putri anda. Bisa menulis dengan dipandu atau mereka menuliskan sendiri secara mandiri, tergantung usia putra/putri anda. Dengan kegiatan refleksi ini, nilai-nilai positif yang diperoleh selama liburan akan mendapatkan penguatan, sehingga memunculkan motivasi internal untuk memasuki kegiatan belajar yang baru dengan melakukan hal yang lebih baik lagi dari kemarin.

Hari libur tidak semata waktu untuk istirahat bagi anak-anak, hari libur adalah hari di mana sekolah mengembalikan proses pendidikan kepada keluarga untuk sementara. Sejatinya keluarga adalah tempat terjadinya sosialisasi dan penanaman nilai-nilai dasar yang berguna bagi seorang anak untuk menajalani kehidupanya. Dengan demikian hari libur adalah momentum bagi orang tua untuk menanamkan nilai-nilai positif kepada anak tanpa menghilangkan esensi liburan, yaitu bersenang-senang melepas kepenatan terutama bagi anak-anak. [IPSE]

0 komentar: