Libut
telah tiba
hore…hore…
hatiku
gembira
Liburan
akhir semester ganjil tahun 2024 tinggal menghitung hari. Beberapa provinsi
umumnya telah menetapkan tanggal awal
libur semester pada 21 atau 23 Desember
2024. Seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, DKI Jakarta, Bali dan
Provinsi Banten. Walaupun demikian hari libur sebetulnya sudah mulai setelah
pembagaian raport sekolah.
Sebagai
orang tua kira-kira apa yang akan anda lakukan di hari libur nanti? Sudahkah
anda menyusun rencana kegiatan bersama putra/putri anda?. Kalau belum sebaiknya
anda mulai mempertimbangkan untuk merencakannya. Jangan sampai di moment
liburan ini wakktu berlalu begitu saja tanpa memberikan kebermaknaan pada anda
dan putra/putri anda.
Liburan
adalah waktu ideal untuk mengisi kembali energi fikiran, hati dan fisik
putra/putri kita sehingga masuk sekolah dengan full energi. Karena tidak jarang
hari libur justru menjadi waktu yang menguras energi putra/putri kita, yang
justru membuatnya segan untuk kembali memasuki dunia sekolah. Apalagi di era
digital seperti saat ini, anak-anak bahkan orang tuanya sendiri rentan terkena
jebakan gadget yang menguras hormon kesenangan tanpa melakukan hal-hal
produktif yang ujung-ujungnya justru mengakibatkan tekanan pikiran.
Oleh
karena itu mumpung waktu dimulainya liburan masih beberapa hari lagi segeralah
rencanakan aktivitas bermnfaat apa yang akan dilakukan selama hari libur.
Lakukan rapat keluarga, libatkan putra/putri kita agar mereka juga belajar
melakukan sebuah perencanaan sebuah kegiatan. Agar mereka juga turut
berkomitmen dan bertanggung jawab untuk mensukseskan terselenggaranya kegiatan
liburan, karena mereka merasa terlibat.
Pastikan
aktifitas yang akan dilakukan adalah aktivias yang memiliki nilai manfaat yang
bisa meningkatkan kualitas putra/putri anda, baik itu kualitas sosialnya,
intelektualnya, keterampilanya, fisiknya, ruhaninya. Namun tetap tidak
menghilangkan aspek-aspek yang menyenangkan dari liburan. Kegiatan-kegiatan
berikut ini mungkin bisa menjadi alternative yang bisa menjadi inspirasi anda
untuk merencanakan kegiatan selama libura:
Rekreasi literasi
Program
kegiatan yang pertama yang mungkin bisa anda dan keluarga lakukan adalah kegiatan
yang berkaitan dengan peningkatan literasi, namun tetap dikemas dalam nuansa
liburan yang menyangkan. Untuk sekedar mengenalkan dan mendekatkan anak-anak
dengan dunia buku, tidak ada salahnya membawa keluarga untuk jalan-jalan ke
toko buku atau perpustakaan terdekat. Karena beberapa toko buku yang sudah
familiar atau perpustakaan daerah tidak “seseram” yang mungkin ada di benak
beberapa orang, penuh dengan nuansa serius dengan orang-orang berjidat
mengkerut dan wajah merengut.
Beberapa
tokoh buku besar yang sudah familiar yang banyak ditemukan di setiap kabupaten
dan kota bisanya tempatnya sudah ditata
sedemikian rupa sehingga pengunjung merasa betah berada di tempat
tersebut, sekalipun orang tersebut tidak terlalu suka dengan aktivitas membaca.
Di beberapa perpustakaan daerah bahkan disediakan area bermain anak dengan
peralatan bermain yang cukup lengkap, termasuk menyediakan berbagai peralatan
bermain yang bisa menarik minat anak untuk berliterasi.
Kalau
level literasi putra/putri anda sudah lumayan jauh, anda bisa melakukan
perjalanan yang lumayan jauh untuk sekedar membeli buku di pasar buku murah
yang biasanya ada di kota kota besar. Siapkan anggaran untuk perjalanan dan untuk
membeli beberapa buku sesuai dengan pilihan putra dan putri anda.
Eksperimen Sains
Sederhana
Kegiatan
selanjutanya yang berikaitan dengan literasi adalah melakukan eksperimen sains
sederhana di rumah. Eksperimen ini tidak harus memakan biaya besar, cukup
dengan berbagai barang bekas yang mudah ditemukan atau dengan menggunakan
barang-barang lainya yang tidak memerlukan biaya mahal. Adapun mengenai
petunjuk langkah-langkah eksperimen bisa anda temukan di buku-buku yang anda
pinjem di perpustakaan atau yang anda beli di toko buku. Bisa anda mencari
petunjuk percobaan sains tersebut di internet.
Agar
anak-anak terlibat benar-benar mengamati dan terlibat dalam percobaan tersebut,
bekali anak dengan alat tulis. Suruh anak untuk mengamati dan menuliskan apa
saja yang dia lihat dan dia alami
terkait dengan uji coba yang dilakukanya. Dengan cara ini akan melatih
anak-anak untuk melakukan kegiatan ilmiah walaupun sifatnya sederhana.
Melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang dimaksud tentu saja di antaranya
adalah olah raga yang sudah biasa dilakukan oleh masyarakat secara umum,
seperti berenang, memamanah, sepak bola, basket, badminton dan lain sebagainya.
Namun bisa juga melakukan kegiatan fisik lain yang berkaitan dengan
permainan-permainan tradisional, seperti engklek, galasin, gatrik, petak umpet,
dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan yang melibatkan fisik ini akan
menyehatkan badan sekaligus fikiran putra/putri anda dibandingkan hanya sekedar
rebahan memegang gadget.
Ada
lagi aktivitas yang lebih menguras tenaga, tapi tetap menyenangkan yaitu
melakukan penjelajahan sekitar kampung. Bisa dilakukan dengan bersepeda bersama
keluarga atau jalan kaki ramai-ramai sekeluarga, sambil membawa sejumlah bekal.
Nanti di titik perjalanan tertentu lakukanlah istirahat sambil membuka dan
memakan bekal yang di bawa bersama-sama. Hal ini akan menambah kedekatan
emosional keluarga antara anak dengan orang tua atau antara kakak dengan adik.
Kegiatan
ini akan lebih mengasyikan jika dilakukan di alam yang masih asri. Apalagi jika
di sekitar rumah anda ada kali yang cukup bersih dan aman untuk dilakukan susur
kali, maka cobalah untuk di agendakan kegiatan susur kali bersama anak-anak dan
keluarga. Ketika melakukan susur kali, bekali diri dan anak-anak dengan
alat-alat penangkap ikan seperti sair/jaring dan sebagainya, kalau ada hasil
tangkapan bisa di masak bersama-sama di rumah. Walaupun akan terlihat sedikit
konyol terutama bagi anda selaku orang tua tapi kagiatan seperti ini memerikan
pengalaman dan pembelajaran yang menarik dan berkesan bagi putra/putri anda.
Memasak bersama
Ada
kegiatan yang sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia yang mencerminkan
solidaritas dan keguyuban yaitu acara makan bersama. Dalam masyarakat Sunda,
acara makan bersama itu sering disebut dengan botram, ada juga yang
menyebut bancakan. Namun selain makan bersama, masyarakat Indonesia juga
sering melakukan acara masak bersama, terutama ketika melakukan acara hajatan
atau kendurian. Karena keseruan itu bukan hanya ketika makan saja tetapi ketika
memasak makanan juga.
Dalam
memasak libatkan putra/putri anda, misalkan dalam perencanaanya mereka dimintai
saran terkait jenis masakan, ketika memasak mereka juga diberikan porsi untuk
mengambil bagian dalam kegiatan memasak, entah itu memotong-motong, mencuci
bahan makanan, atau ikut serta dalam proses memasaknya. Mungkin terjadi
kekonyolan-kekonyolan yang di lakukan oleh putra/putri anda karena ketidak
tahuanya dalam memasak, biarkanlah karena itu akan menjadi pelajaran tersendiri
dan sekaligus menjadi keseruan tersendiri yang akan membangun kebersamaan di
dalam keluarga.
Kalau
memungkinkan tempatnya, memasak juga lebih menarik kalau dilakukan di luar
ruangan. Bisa di halaman rumah, atau di kebun di dekat rumah, atau pergi ke
kebun atau sawah yang agak jauh dari rumah, atau di kolam dekat rumah, dan lain
sebagainya. Kalau musim kemarau anda tidak perlu membawa kompor untuk memasak,
dengan sedikit ilmu survival anda bisa membuat tungku darurat dari batu-batu
atau dari bamboo dan kayu dan memasak dengan bahan bakar berbagai ranting kayu
dan bambu yang bisa dikumpulkan di sekitar kebun. Masak di luar rumah akan
sangat terasa mengasyikan walaupun dilakukan dengan makanan sederhana dan
peralatan sederhana.
Menonton Film Keluarga
Menononton
film bisa menjadi alternative kegiatan di sela-sela liburan bersama keluarga.
Meskipun cerita film bukan cerita sebenarnya dan sering kali di lebih-lebihkan
sebagai bumbu penyedap agar menarik, tapi film bisa memiliki dampak positif
bagi yang menontonya. Dengan menonton film bisa membangkitkan inspirasi
tertentu, membangkitkan semangat, membangkitkan rasa persaudaraan dan lain
sebagainya. Namun film juga bisa berdampak negative bagi penontonya, jika tidak
selektif. Oleh karenanya pilihlah film-film menarik yang sarat dengan nilai
moral yang cocok untuk ditonton bersama anak-anak.
Pilihlah
waktu untuk menonton yang sesuai dengan semua angota keluarga, bisa di siang
hari atau di malam hari. Jika di siang hari bisa dirangkaikan dengan kegiatan
memasak dan makan bersama. Setelah acara makan-makan bisa dilanjutkan dengan acara nonton bersama.
Jika di malam hari, pertimbangkan kesehatan dengan tidak menonton terlalu malam.
Besoknya sambil sarapan bersama tanyakan kepada putra/putri anda mengenai film
yang ditonton semalam. Selain untuk mengetahui kesan mereka terahadap film
tersebut, hal ini dapat mengutkan nilai-nilai positif yang di muat dalam film
tersebut, sehingga terjadi penguatan penanaman nilai terhadap meraka.
Liburan Berbagi
Liburan tidak mesti di isi dengan hal-hal yang sifatnya
senang-senang dan hura-hura tanpa ada nilai yang dapat diraih. Berbagi pada
sesama yang membutuhkan uluran bantuan juga bisa menjadi suatu kegiatan yang
dapat memberikan kebahagiaan jika dilakukan. Sehingga selain aktifitas
berlibur, kegiatan berbagi ini dapat menanamkan kepada anak-anak tentang
nilai-nilai solidaritas, nilai-nilai keagamaan tentang penting dan manfaat
sedekah.
Anak anak bisa dilibatkan dengan meyisihkan sebagian
harta benda yang dimilikinya. Bisa menyisihkan tabunganya, memberikan sebagian
barang atau mainan yang dimilikinya, atau pakaian bekas layak pakai. Lalu
lakukan rapat keluarga bersama anak-anak ke mana barang-barang tersebut akan
disalurkan.
Untuk
penyaluran barang-barang sebaiknya diutamakan masyarakat sekitar rumah. Namun
jika masyarakat di sekitar rumah dianggap tidak ada yang layak menerima bantuan
karena sudah dianggap berkecukupan, bisa diperluas jangkauanya ke kampung lain
atau daerah-daerah lain yang kita ketahui terdapat warga yang kurang mampu.
Kegiatan
memberi itu memunculkan kebahagiaan tersendiri bagi orang-orang yang
melakukanya, bagitupun jika hal itu dilakukan oleh anak-anak. Anak-anak diajari
menjadi manusia yang berbahagia jika memberi bukan hanya bahagia ketika
menerima saja. Kebahagiaan biasanya akan membawa efek ketagihan sehingga
diharapkan anak anak melakukan hal yang sama dan tidak ragu-ragu untuk
memberikan sesuatu kepada orang yang membutuhkan di kemudian hari.
Refleksi dan Persiapan
Kembali ke Sekolah
Di
akhir-akhir liburan bagi beberapa anak biasanya akan memunculkan keresahan
tersendiri. Karena akan berakhirnya aktivitas santai dan membahagiakan akan
segara beralih dengan kegiatan yang menyibukan dengan berbagai tugas dan
kegiatan-kegiatan yang dianggap serius. Agar tidak terlalu kaget dengan suasana
baru setelah liburan, sebaiknya ibu/bapak menyiapkan kegiatan yang sifatnya
pemanasan bagi putra/putri anda sebelum memasuki hari-hari sekolah.
Kegiatan
pemanasan itu bisa dalam bentuk merapikan peralatan belajar anak-anak dan
merapikan tempat belajarnya. Kegiatan ini tentunya dilakukan oleh anak-anak
sendiri, agar anak belajar tanggung jawab dalam menjaga barang-barang mereka
sendiri. Selain itu bapak/ibu juga bisa berdiskusi dengan mereka tentang apa
yang ingin mereka capai di semester mendatang, baik di bidang akademik maupun
non akademik. Diskusi informal seperti ini secara tidak langsung akan
memotivasi mereka untuk bersemangat belajar di semester yang baru akan
dimasuki.
Menanyakan
kepada mereka tentang hal-hal yang menyenangkan yang mereka alami di sekolah,
juga dapat membangkitkan kembali ingatan mereka tentang hal-hal yang
menyenangkan. Dengan demikian beraktifitas kembali di sekolah adalah kembali
kepada aktivitas yang menyenangkan berikutnya setelah liburan. Dengan aktivitas
pemanasan seperti ini diharapkan tidak muncul keresahan, dan meredam rasa
enggan dari anak-anak untuk kembali ke sekolah.
Selain
itu, tidak kalah penting adalah melakukan refleksi selama liburan. Di antara
bentuk refleksi itu adalah dengan menuliskan aktivitas liburan di buku harian
putra/putri anda. Bisa menulis dengan dipandu atau mereka menuliskan sendiri
secara mandiri, tergantung usia putra/putri anda. Dengan kegiatan refleksi ini,
nilai-nilai positif yang diperoleh selama liburan akan mendapatkan penguatan,
sehingga memunculkan motivasi internal untuk memasuki kegiatan belajar yang
baru dengan melakukan hal yang lebih baik lagi dari kemarin.
Hari
libur tidak semata waktu untuk istirahat bagi anak-anak, hari libur adalah hari
di mana sekolah mengembalikan proses pendidikan kepada keluarga untuk
sementara. Sejatinya keluarga adalah tempat terjadinya sosialisasi dan
penanaman nilai-nilai dasar yang berguna bagi seorang anak untuk menajalani
kehidupanya. Dengan demikian hari libur adalah momentum bagi orang tua untuk
menanamkan nilai-nilai positif kepada anak tanpa menghilangkan esensi liburan,
yaitu bersenang-senang melepas kepenatan terutama bagi anak-anak. [IPSE]